Polos + Ulir - Info harga pabrik untuk distributor dan agen / proyek. betoneser, baja cor, baja tulangan

Rumus Menghitung Volume Besi Beton – Panduan Lengkap dari Jayasteel

Hai sobat konstruksi! Jika Anda sedang berada di tahap perencanaan atau pekerjaan struktur beton, pasti sudah familiar dengan istilah “tulangan besi beton”. Tapi pernah nggak Anda mendengar “bagaimana menghitung volume besi beton” — dan merasa agak bingung? Tenang aja, di artikel ini di Jayasteel kita akan bahas tuntas mulai dari alasannya, rumus-rumus dasar, langkah praktis sampai kiat agar hitungan Anda tak meleset jauh dari kenyataan di lapangan.

Kenapa Hitung Volume Besi Beton Itu Penting?

Sebelum masuk rumus, mari kita sambut dulu alasan kenapa menghitung volume atau berat besi beton itu krusial:

  • Efisiensi anggaran – Kalau Anda memperkirakan besi terlalu sedikit, resikonya struktur kelemahan; terlalu banyak, biaya membengkak dan limbah material meningkat.

  • Ketersediaan material – Pabrik atau supplier tahu kapan harus pesan/beli. Dengan hitungan yang tepat, pengiriman bisa diprogram dengan lebih lancar.

  • Keamanan struktur – Besi beton (tulangan) adalah “tulang” bagi struktur beton. Jika kebutuhan tulangan kurang, struktur bisa berisiko retak atau gagal fungsi jangka panjang.

  • Transparansi & profesionalitas – Tawaran atau RAB proyek yang mencantumkan perincian besi beton dengan hitungan jelas akan meningkatkan kepercayaan owner atau klien Anda.

Jadi, menghitung volume besi beton bukan sekadar “biar tahu” — tapi bagian dari profesi konstruksi yang matang dan efisien.

Apa yang Dimaksud “Volume Besi Beton”?

Ketika kita bicara “volume besi beton”, bisa bermakna sedikit berbeda tergantung konteks:

  1. Volume batang besi dalam satuan panjang atau berat (kg) yang akan digunakan sebagai tulangan.

  2. Untuk keperluan hitung-kebutuhan, biasanya yang kita hitung adalah: berat total besi tulangan (kg) yang dibutuhkan berdasarkan panjang total dan diameter besi.

  3. Kadang juga disebut “berat per m³ beton bertulang” — yaitu berapa kg besi yang dibutuhkan untuk setiap m³ beton bertulang yang dibuat.

Dalam artikel ini kita akan bahas beberapa pendekatan: mulai rumus umum berat besi, sampai contoh konkret untuk per m³ beton.

Rumus Dasar yang Sering Digunakan

Berikut beberapa rumus yang sering muncul di dunia teknik sipil untuk menghitung besi beton:

a) Rumus umum berat berdasarkan volume dan berat jenis

Berat (kg) = Volume besi (m³) × Berat jenis besi (kg/m³)
Contoh berat jenis besi ≈ 7.850 kg/m³.
Jadi jika Anda tahu volume batang besi dalam m³, tinggal kalikan saja dengan angka berat jenis.

b) Rumus praktis untuk besi tulangan

Berat (kg) = 0,006165 × (diameter mm)² × L (m)
Contoh: Besi Ø 16 mm, panjang 12 m → Berat ≈ 0,006165 × 16² × 12 = 18,93 kg.
Rumus ini sangat berguna karena kita sering tahu diameter besi dan panjang batang, sehingga bisa cepat hitung.

c) Rumus kebutuhan besi per m³ beton

Misalnya artikel menyebut: untuk beton bertulang dengan dimensi 15×20 cm dan tulangan 4 batang Ø12 + beugel Ø6 jarak 20 cm, hasil berat besi ≈ 146,37 kg/m³.
Langkah-umumnya:

  • Hitung panjang total besi utama

  • Hitung berat per lonjor/batang besi berdasarkan tabel atau rumus

  • Tambahkan berat beugel/sengkang

  • Total berat dibagi m³ beton → hasil kg per m³.

Langkah Praktis Menghitung Volume Besi Beton

Berikut panduan langkah demi langkah yang bisa Anda pakai:

Langkah 1: Tentukan elemen struktur dan spesifikasinya

Misalnya Anda punya balok beton panjang 5 m, ukuran 30 × 50 cm, tulangan utama 3D16 atas + 2D16 bawah, dan beugel Ø8 jarak 15 cm. (Contoh mirip sumber)
Catat: diameter tulangan utama, jumlah batangnya, panjang elemen struktur.

Langkah 2: Hitung panjang total masing-masing jenis besi

Contoh: Tulangan utama = (3 + 2) × 5 m = 25 m total.
Beugel: jarak tiap 15 cm → jumlah beugel = panjang / 0,15 m, panjang tiap beugel dihitung dari keliling (lebar + tinggi) + pembengkokan. (Rinciannya bisa kompleks).

Langkah 3: Hitung berat per batang atau per meter

Gunakan rumus 0,006165 × d² × L atau tabel yang tersedia.
Contoh: Ø16 mm → berat per meter ~0,006165 × 16² = ≈1,58 kg/m. Jika batang 12 m → ~19kg per batang.

Langkah 4: Hitung berat total semua besi

Contoh tulangan utama: berat per meter × total panjang.
Contoh beugel: berat per batang × jumlah batang.

Langkah 5: Jika ingin hasil “kg/m³ beton”, hitung volume beton lalu bagi berat total besi dengan volume beton

Contoh: Elemen beton ukuran 15×20 cm → 1 m³ = 1/(0,15×0,20) = 33,33m panjang. (Metode ini agak teknis).

Langkah 6: Tambahkan faktor toleransi/waste

Biasanya tambahkan 5-10% atau lebih untuk potongan, sambungan, dan pembengkokan.

Contoh Hitungan Nyata

Mari kita ambil contoh sederhana sesuai artikel:

Elemen beton: balok ukuran 15×20 cm (0,15m × 0,20m) dengan panjang yang ekuivalen 1 m³ → sekitar 34 m panjang beton. Tulangan utama: 4 batang Ø12 mm. Beugel: Ø6 mm jarak 20 cm. Hasil berat total ~146,37 kg/m³ beton.
Artinya: jika Anda mengecor 1 m³ beton dengan spesifikasi seperti itu, Anda harus menyediakan sekitar 146kg besi tulangan.

Tips Memilih Data & Tabel yang Tepat

  • Pastikan diameter besi sesuai dengan standar proyek (misal Ø10, Ø12, Ø16 mm).

  • Cek berat per meter atau per batang di tabel resmi/bahan pabrik.

  • Pastikan panjang batang di lapangan (umumnya produksi 12 m atau sesuai pabrik).

  • Faktor pembengkokan dan sambungan jangan diabaikan karena bisa menambah panjang efektif.

  • Sesuaikan dengan standar lokal (misalnya SNI 2052:2017 untuk baja tulangan).

  • Konsultasikan dengan teknisi sipil atau struktur untuk kebutuhan besar/kompleks.

Mengapa Hasil Hitungan Bisa Tidak Tepat?

Beberapa faktor yang sering bikin hitungan “ngaco”:

  • Variasi panjang batang di lapangan (tidak selalu sesuai nominal).

  • Tidak memperhitungkan pembengkokan, overlaping sambungan.

  • Penempatan tulangan yang berubah saat praktek (mis­alignment).

  • Supplier mengirim besi dengan berat aktual berbeda karena toleransi produksi.

  • Struktur yang berubah atau revisi gambar kerja setelah hitungan awal.

Menghemat Biaya Tanpa Mengurangi Kualitas

Dengan memahami perhitungan volume besi beton, Anda bisa:

  • Negosiasi lebih baik dengan supplier karena tahu “berapa kg yang saya butuh”.

  • Menghindari stok berlebihan—besi yang nganggur itu bukan cuma biaya material tapi juga logistik & penyimpanan.

  • Meningkatkan efisiensi pekerja lapangan karena pembesian bisa dipersiapkan lebih rapi.

  • Menyusun anggaran (RAB) yang realistis dan terukur. 

Menghitung volume atau berat besi beton tidaklah sesulit yang dibayangkan. Dengan memahami rumus dasar seperti 0,006165×d²×L atau konsep berat jenis × volume, serta langkah-praktis seperti menentukan diameter, panjang total, berat per batang, dan menghitung berat total, Anda sudah berada di jalur yang benar. Untuk proyek kecil hingga besar, pendekatan ini akan sangat membantu dalam meminimalkan risiko pemborosan dan memastikan struktur beton bertulang Anda kokoh & efisien.
Di Jayasteel, kami selalu mendukung Anda dengan informasi teknis yang mudah dipahami, material bersertifikasi, dan layanan konsultasi bila dibutuhkan.

Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat menghitung kebutuhan besi beton Anda! 🔧💪

Posting Komentar